Tuesday, October 30, 2018

Antara Rezeki Dan Jimat

Urusan klenik, memang sangat sulit dilepaskan dari kehidupan masyarakat kita. Animisme dan aroma perdukunan masih kental terasa, padahal ajaran Islam yang menyerukan tauhid sangat bertentangan dengan hal tersebut. Cobalah tengok salah satunya, tindakan sebagian masyarakat yang mengaku muslim, mereka menggunakan berbagai jimat demi melariskan barang dagangan atau melancarkan rezeki. Kocek pun dirogoh dalam-dalam hanya untuk mendapatkan jimat, yang dipercaya dapat mendatangkan rezeki yang berlebih.
Rezeki, Urusan yang Telah Ditentukan
Rezeki hanyalah berasal dari Allah ta’ala, sebagaimana firman-Nya,
“Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi?” (QS. Faathir [35>: 3)
Abu Muhammad al Baghawi rahimahullah mengemukakan bahwa pertanyaan yang diajukan Allah dalam ayat ini berfungsi untuk menetapkan bahwa tidak ada pencipta selain Allah yang mampu memberikan rezeki (Ma’alimut Tanzil 1/412). Sebagai satu-satunya Zat yang memberi rezeki, Allah telah menentukan kadar rezeki untuk setiap hamba-Nya, di antara mereka ada yang diberi kelapangan rezeki, sebagian lagi disempitkan rezekinya. Ada yang kaya, dan ada yang papa. Ada yang berlebih dan ada yang pas-pasan. Rezeki yang akan diperoleh seorang hamba di dunia ini, semenjak lahir hingga meninggal dunia telah ditetapkan dan ditentukan sebagaimana tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim bahwa Allah ta’ala telah memerintahkan malaikat-Nya untuk menetapkan empat perkara, dan diantaranya adalah kadar rezeki seseorang.
Ingin Rezeki Lancar? Jangan Ikuti Cara Syaitan!
Allah telah memberikan pedoman agar manusia dapat memperoleh kelapangan dan kelancaran rezeki. Berusaha kemudian bertawakal hanya kepada-Nya merupakan dua kunci sukses bagi pribadi muslim. Patut diperhatikan bahwa ‘berusaha’ yang dimaksud bukanlah dengan melakukan berbagai tindakan yang menyelisihi syariat demi mengejar keuntungan, kesuksesan tidaklah ditempuh dengan mengorbankan diri sehingga menuruti bujuk rayu syaitan.
Syaitan telah ‘menggodok’ berbagai strategi jitu lalu menawarkannya kepada manusia agar mereka tergoda dan terjerumus ke dalam penyimpangan dan dosa. Tidak terkecuali dalam urusan melancarkan rezeki, syaitan turut berperan aktif untuk menggelincirkan manusia dari jalan-Nya. Tidak sedikit manusia terkecoh dan rela diperbudak oleh syaitan, ada yang menempuh jalur penipuan agar bisa sukses, sebagian lagi ada yang merampok, mencuri dan ada yang menempuh jalur perdukunan. Metode terakhir ini sangat banyak yang melakukannya, mulai dari kalangan intelektual hingga mereka yang awam pendidikan terjangkiti ‘penyakit’ cinta perdukunan, anehnya tidak sedikit dari mereka yang berstatus muslim melakukan kesyirikan ini.
“Dan sebagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).” (QS. Yusuf [12>: 106)
Jimat, Upaya Setan Menggelincirkan Bani Adam
Siapa sih yang tidak ingin sukses dan memperoleh keuntungan dalam bisnis dan profesi yang sedang digeluti? Sebagian besar dari kita tentulah ingin meraihnya. Dalam meraih kesuksesan, manusia terbagi ke dalam dua kategori, ada yang menempuh tangga kesuksesan dengan cara yang halal dan ada yang berkebalikan dengan hal itu, yaitu menempuh cara yang haram.
Seorang yang menggunakan jimat untuk meraih kekayaan termasuk dalam kategori yang diharamkan Islam. Banyak pejabat yang mendatangi ‘orang pintar’ (baca: dukun) untuk membeli jimat agar kekuasaannya langgeng. Di sisi lain, tidak sedikit para artis mendatangi paranormal (baca: para tidak normal) agar diberikan jimat sehingga ordernya tidak sepi dan dirinya tetap ‘laku’. Untuk yang satu ini, salah seorang teman pernah berkomentar, ‘Wah, udah profesinya merugikan masyarakat, pakai cara-cara yang gak benar lagi’. Jimat pun kerap digunakan oleh para pebisnis dan pedagang untuk menarik minat konsumen. Mulai dari ‘wiridan’ (baca: mantra-mantra yang diramu dengan bahasa arab atau dari sebagian ayat al-Qur’an namun prakteknya tidak dituntunkan dalam Islam), amalan-amalan yang tidak jelas asal-usulnya (seperti puasa pati geni, puasa ngebleng, dll) sampai celana dalam pun telah dijajal oleh mereka yang percaya akan keampuhan jimat dalam melariskan dagangan atau mendatangkan keuntungan. Padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,
“Barangsiapa yang mengalungkan jimat, maka dia telah berbuat syirik” (HR. Ahmad 4/156, Thabrani dalam al Kabir 17/319 Syaikh Syu’aib al Arnauth dalam komentar beliau terhadap Musnad Ahmad 4/156, mengatakan sanad hadits ini kuat)
Ibnu Abdil Barr rahimahullah mengatakan bahwa orang yang mempercayai keampuhan jimat telah meyakini bahwa jimat itu mampu menolak ketentuan yang Allah tetapkan dan keyakinan seperti inilah yang menyebabkan seorang terjerumus ke dalam jurang kesyirikan (Faidlul Qadlir 6/180)
Jimat Mencederai Tawakal
Imam ath Thibi rahimahullah menyatakan salah satu keyakinan kaum musyrik jahiliyah adalah meyakini bahwa jimat sangat ampuh untuk menolak takdir yang telah ditetapkan bagi mereka, dan keyakinan yang demikian dapat menghilangkan tawakal dari jiwa seseorang (Faidhul Qadir 2/341)
Tawakal sendiri berarti penyandaran hati secara total kepada Allah ta’ala, baik dalam perkara dunia maupun akhirat (Hushulul Ma’mul hal. 83). Seorang yang bertawakal dengan benar kepada Allah dalam segala urusan akan meyakini bahwa segala perkara berada di bawah kekuasaan-Nya. Jika Allah menghendaki, maka pasti urusan tersebut akan terjadi. Jika Dia tidak menghendaki, maka tentu hal tersebut tidak akan terjadi. Setelah meyakini hal tersebut, maka dalam hatinya akan timbul rasa percaya terhadap Allah, lalu dia akan menempuh usaha yang sejalan dengan syariat dalam berbagai urusannya (Hushulul Ma’mul hal. 84)
Orang yang percaya dengan jimat tidak termasuk ke dalam kategori golongan yang bertawakal kepada Allah ta’ala, karena mereka lebih percaya kepada jimat tersebut ketimbang Allah ta’ala. Mereka lebih ‘pede’ ketika memakai jimat daripada melaksanakan tips yang dituntunkan Allah bagi para hamba-Nya dalam meraih kesuksesan. Oleh karena itu, para penggemar jimat akan diliputi kegelisahan dan kegundahan jika jimat mereka hilang atau telah memasuki ‘masa kadaluwarsa’. Hati mereka justru terpaut dengan jimat tersebut, hati mereka telah berpaling dari Allah ta’ala dan hidup mereka telah disandarkan pada jimat tersebut. Maka benarlah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka dirinya akan sangat bergantung (baca: bertawakal) padanya” (HR. Tirmidzi 2072 dihasankan oleh Syaikh al Albani dalam Shahihut Targhib wat Tarhib 3/192)
Rezeki Tidak Diraih Dengan Jimat
Rezeki hanya diperoleh dengan kerja keras, keuletan dan tawakal kepada Allah ta’ala, bukan dengan jimat. Beberapa fakta justru membuktikan kegagalan-lah yang akan ditemui oleh mereka yang bergantung pada jimat. Ada yang ludes harta bendanya karena telah mengeluarkan duit dalam jumlah yang banyak untuk memperoleh jimat yang ampuh sementara bisnisnya tak kunjung berhasil. Ada yang mendatangi dukun untuk memperoleh jimat, namun kebangkrutan yang dia temui. Bukan dirinya yang kaya, namun dukunlah yang kaya. Kok bisa kesuksesan dan rezeki dapat diperoleh dengan jimat? Kok bisa orang yang menggantungkan harapan kepada jimat bisa meraih kesuksesan?
Ibnul Qayyim rahimahullah menyatakan bahwa seorang yang menggantungkan hati dan harapannya kepada sesuatu selain Allah justru akan menjadi golongan yang hina dan tidak akan memperoleh kebaikan (Badai’ul Fawaaid, 2/470). Di tempat lain, beliau menyatakan bahwa seorang yang demikian keadaannya, justru akan membuka pintu kehancuran dan kebinasaan bagi dirinya dan menutup pintu kesuksesan dan kebahagiaan (Thariqul Hijratain 1/29)
Oleh karena itu mereka yang percaya dan menggunakan jimat adalah orang yang merugi di dunia dan akhirat. Rugi di dunia, karena rezeki tidak kunjung datang kepada mereka. Kerugian di akhirat pun akan dia temui, karena dirinya termasuk golongan yang hina karena membiarkan hatinya bersandar, percaya dan bergantung pada jimat, sesuatu yang tidak mampu mendatangkan manfaat, tidak pula mudharat. Allah ta’ala berfirman,
“Apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu? Atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka mampu menolak rahmat-Nya?. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku.” Kepada-Nyalah orang-orang yang berserah diri bertawakal.” (QS. Az Zumar [39>: 38)
Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga beliau, para sahabat dan orang yang mengikuti mereka. Untaian puji hanyalah milik Allah.
source : pengusahamuslim.com

Read more https://pengusahamuslim.com/347-antara-rezeki-dan-jimat.html

Friday, October 26, 2018

5 Keutamaan Sholat Jumat dan Ancaman Jika Meninggalkannya

Sholat Jumat merupakan salah satu sholat wajib yang dilaksanakan pada hari Jumat ketika dhuhur, sholat Jumat juga pengganti sholat dhuhur. Setiap Muslim laki-laki wajib melaksanakan sholat Jumat karena keutamaan sholat Jumat sangatlah luar biasa dan bagi siapa yang meninggalkannya akan mendapatkan dosa dan ancaman neraka jahanam. Sholat Jumat atau yang sering disebut dengan Jumatan memang hukumnya wajib bagi laki-laki tapi untuk perempuan tidak diwajibkan. Perempuan yang melaksanakan sholat Jumat boleh saja dan tidak mempunyai kewajiban untuk menunaikan sholat dhuhur.



Menunaikan ibadah sholat Jumat sebagai kewajiban memang harus dijalani tapi dibalik Allah mewajibkan sholat Jumat ini ada banyak hikmah dan manfaat yang bisa didapatkan. Keutamaan sholat Jumat dijelaskan langsung oleh Allah SWT dalam Al Quran dan diperkuat oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits-haditsnya. Ada 5 keutamaan yang paling utama dalam melaksanakan sholat Jumat, keutamaan ini adalah:

1. Menghapuskan dosa

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda bahwa barang siapa yang melaksanakan sholat Jumat maka dosa diantara hari Jumat sampai Jumat yang akan datang diampuni oleh Allah asalkan tidak melaksanakan dosa besar.

2. Dicukupkan nikmatnya dan disempurnakan Islamnya

Dalam surat Al Maidah ayat ketiga dijelaskan bahwa pada hari itu disempurnakan oleh Allah agama Islam dan dicukupkan nikmat Allah pada semua umatnya. Turunnya ayat ini adalah ketika hari Jumat, jadi salah satu keutamaan melaksanakan sholat Jumat adalah dicukupkan nikmatnya dan disempurnakan oleh Allah agamanya.

3. Jumat adalah hari Asy Syahid

Tafsir hari Jumat adalah hari asy syahid adalah tafsir dari surat al Buruj ayat ketiga. Para ulama sepakat bahwa hari yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah hari Jumat.

4. Pahala yang besar untuk yang bersegera datang untuk sholat Jumat

Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa siapa saja yang datang awal ke masjid untuk melaksanakan sholat Jumat maka pahalanya sama dengan berkurban seekor unta, begitu seterusnya sampai yang datang terakhir maka pahalanya sama dengan berkurban sebutir telur. 

5. Setiap langkahnya diberi pahala sholat dan puasa selama satu tahun

Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa saja yang datang awal untuk sholat Jumat dan mendengarkan khotbah maka selama perjalanan menuju masjid setiap langkahnya diberi pahala sholat dan puasa selama satu tahun.

Sangat sayang bukan jika Anda tidak menjalankan ibadah sholat Jumat karena keutamaan sholat Jumat sangatlah banyak dan menguntungkan bagi umat Muslim. Lalu, bagaimana jika seorang laki-laki yang sudah dewasa atau balig tidak melaksanakan sholat Jumat? Jika ada seorang Muslim laki-laki yang tidak melaksanakan sholat Jumat maka dia akan berdosa tapi dengan catatan tanpa ada halangan yang menghalanginya untuk melaksanakan sholat Jumat. Jika memang ada halangan sehingga dia tidak bisa melaksanakan sholat Jumat maka tidak apa-apa asalkan tidak lebih dari tiga kali berturut-turut meninggalkan sholat Jumat.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah memerintahkan untuk tidak meninggalkan sholat Jumat. Dan jika suatu kaum sengaja meninggalkan sholat Jumat maka Allah akan menutup pintu hati mereka serta menjadikan kaum tersebut sebagai umat yang lalai. Dalam hadits ini sudah sangat jelas bahwa siapa saja yang meninggalkan sholat Jumat maka Allah akan menutup pintu hati mereka dan membuat mereka sulit untuk menggunakan hatinya dalam kebaikan.

Dalam hadits lain juga dijelaskan bahwa siapa saja yang tidak melaksanakan sholat Jumat selama tiga kali berturut-turut tanpa sebab yang jelas maka Allah selamanya akan menutup hati mereka dari hal-hal yang baik. Selain itu, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Thabrani menjelaskan bahwa siapa saja yang tidak mengerjakan sholat Jumat selama tiga kali berturut-turut tanpa alasan yang jelas maka termasuk dalam golongan orang-orang yang munafik dan orang yang munafik tempatnya di neraka jahanam.


Jika sudah tahu ancaman meninggalkan sholat Jumat begitu sangat mengerikan tentu saja kita tidak boleh meremehkan sholat Jumat. Walaupun sholat Jumat bisa diganti dengan sholat dhuhur tapi pahalanya tidaklah sama karena sholat Jumat mempunyai pahala yang sangatlah besar. Hanya dalam keadaan tertentu saja seorang laki-laki diperbolehkan tidak melaksanakan sholat Jumat, diantaranya yaitu ketika sakit parah, ketika bepergian jauh, dan sebab lainnya yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan sholat Jumat. Begitu banyaknya dan mulianya keutamaan sholat Jumat dan betapa mengerikannya ancamannya maka jangan pernah sekali-kali meremehkan sholat Jumat.
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html